Senyum jujur dan senyum palsu bagaimana kita cara membedakannya, Senyuman adalah salah satu elemen terpenting dalam bahasa tubuh ( Body Language ) yang pasti anda memilikinya, Senyum menampakkan perilaku sederhana manusia, akan tetapi pada hakekatnya dia adalah perilaku komplek dan rumit.
Senyuman secara psikis terdiri dari berbagai jenis dan makna, ada senyuman yang Jujur, Palsu, Kebosanan, Kemunafikan, Kegelisahan, dan yang lainnya. Senyuman secara konotatif juga terdiri atas berbagai macam warna, ada senyuman Putih ( Jujur ), ada senyuman Kuning keruh ( Palsu ), ada pula senyuman Hitam ( Putus asa ) dan lain-lainnya.
Karena senyum itu terdiri dari berbagai macam dan ragam, maka manusia yang mendapatkannya pasti mengetahui lebih banyak tentangnya dari pada orang lain yang tidak mendapatkannya, tentang makna senyum yang ditujukan pada dirinya, Perasaan dan nalurinya akan mengikuti arah senyuman itu.
Untuk Melihat atau membedakan senyuman itu jujur atau palsu bisa dilihat dari hal-hal berikut ini :
1. Urat-urat Wajah atau Muka.
Senyum diklasifikasikan menurut jenisnya berdasarkan urat-urat tubuh yang ada disisi wajah secara merata ketika perasaan orang tersebut tersenyum, Dalam senyuman palsu, maka urat dibagian samping kiri wajah mengungkapkan perasaan dasarnya mengapa? karena urat disisi kiri wajah itu lebih mengekspresikan jiwa seseorang dari pada urat-urat disisi kanan wajah, Hal yang menyebabkan sulitnya memalsukan senyuman adalah urat tubuh yang berhubungan dengan senyuman bekerja diluar kesadaran manusia.
Senyuman memerlukan dua kelompok urat tubuh, Kelompok pertama ada disekitar Mulut dan itu bisa digerakkan sesuai dengan keinginan kita, Adapun kelompok kedua ada disekitar Dua Mata dan tak ada yang bisa menggerakkan kecuali perasaan hakiki yang ada pada diri orang yang tersenyum.
Kesimpulannya adalah urat-urat dipipi kiri dan urat disekitar dua mata yang kita gunakan ketika tersenyum tidak mungkin diatur dibawah kendali perasaan buatan yang didesain oleh otak. Cobalah anda angkat pipi kiri anda ketika anda membaca tulisan ini atau cobalah anda tersenyum dengan senyum palsu, niscaya anda akan mendapati adanya perbedaan yang jelas antara pipi kiri dan pipi kanan.
2. Mata.
Sesungguhnya bagian tubuh yang paling banyak menyingkapkan kepalsuan sebuah senyuman adalah Mata, kedua mata akan menyempit dan menjadi sipit ketika terbentuk senyuman yang berasal dari dalam hati, Akan tetapi keduanya akan tetap lebar dan tidak menjadi sempit ketika seseorang tersenyum dengan senyuman palsu tanpa disertai dengan perasaan, Oleh karena itulah perhatikan mata seeorang untuk mengidentifikasikan garis senyuman dan kehangatan ekspresinya.
3. Mulut.
Mulut dianggap sebagai elemen ketiga yang dapat digunakan untuk menyingkapkan jenis senyuman orang sesudah urat wajah dan mata. Perhatikanlah mulut ketika bibir atas naik sampai taraf maksimal, namun bibir bawah membentuk segi empat tanpa ada gerakan apapun pada tulang rahang, maka keadaan itu adalah senyuman palsu.
4. Lama Tersenyum.
Mayoritas senyuman yang murni dan muncul dari dalam hati itu terjadi dalam waktu singkat, yakni tidak lebih dari empat detik saja, Adapun senyuman palsu adalah senyuman yang tidak harmonis seolah-olah sebagian wajah itu tersenyum dan sebagian yang lain itu tidak tersenyum, dan hal itu terjadi karena dia adalah senyuman tipuan yang disengaja. Senyuman palsu biasanya lebih lama waktunya dari pada senyuman jujur dan lebih lambat tersebarnya keseluruh wajah.
5. Perasaan
Orang yang mendapatkan senyuman dari orang lain akan mengetahui lebih banyak dari pada orang lain tentang makna senyuman yang diarahkan kepada dirinya. Perasaan dan nalurinya akan mampu mendeteksi maksud dibalik senyuman untuk dirinya itu.
Apabila itu adalah senyuman yang jujur dan muncul dari dalam hati walaupun belum nampak diwajahnya maka efek senyuman itu akan cepat menuju kedalam hati orang yang mendapatkannya. Dia akan merasakannya dan bergembira karenanya. apabila senyuman itu adalah senyum palsu maka hati orang akan merasakan hal itu bahwa orang yang tersenyum itu tidak tulus kepadanya....
Semoga bermanfaat.......
Sumber berita : Buku The Magic Smile, Penyusun : Athif Abul 'id, Penerbit : Al-Jadid.